Rabu, 11 Juni 2014

PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI

PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan.. Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya

KOMUNIKASI ORGANISASI

Gaya komunikasi organisasii

Gaya komunikasi mengendalikan

        Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.

Gaya komunikasi dua arah

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication).
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
3. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4. The Dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
5. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6. The Withdrawal Style Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.

TEORI KOMUNIKASI

          Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju kedepan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia serta kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mula diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi, pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.

KOMUNIKASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI

    Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
  1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
  2. Pesan (mengatakan apa?)
  3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
  4. Komunikan (kepada siapa?)
  5. Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
A. PROSES KOMUNIKASI
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).

Sabtu, 07 Juni 2014

DASAR KOMUNIKASI BISNIS

Dasar-dasar Komunikasi Bisnis
  1. Komunikasi dan Bisnis
    1. Pengertian Komunikasi
Proses pengirima/penyampaian berita/informasi dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan pengertian yg sama
  1. Tipe dan Fungsi Komunikasi
Tipe komunikasi, yaitu :
  1. Komunikasi dengan diri sendiri adalah suatu proses komunikasi yg terjadi dalam diri individu/komunikasi dengan diri sendiri
  2. Komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi yg berlangsung antara 2 orang/lebih
  3. Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi yg berlangsung antara 3 orang/lebih secara bertatap muka/menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi antara satu dengan yg lain
  4. Komunikasi massa adalah komunikasi yg dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yg bersifat massal melalui media massa
  5. Komunikasi publik adalah komunikasi yg berupa seperti pidato
Fungsi komunikasi, yaitu :
  1. Informasi                                            e. Pendidikan
  2. Sosialisasi                                            f. Memajukan kebudayaan
  3. Motivasi                                               g. Hiburan
  4. Bahan diskusi                                     h. Integrasi
  5. Pengertian Bisnis
Kegiatan yg dilakukan oleh individu dan sekelompok orang yg menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi
  1. Fungsi Bisnis
    1. Fungsi mikro bisnis adalah kontribusi bisnis terhadap pihak yg berperan langsung dalam bisnis tersebut
    2. Fungsi makro bisnis adalah kontribusi bisnis terhadap pihak yg terlibat secara tidak langsung
  2. Elemen dan Sistem Bisnis
    1. Modal adalah sejumlah uang yg digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis
    2. Bahan-bahan adalah faktor produksi yg diperlukan untuk kemudian diolah guna menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat
    3. SDM adalah sdm yg memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas tinggi
    4. Keterampilan manajemen adalah sistem manajemen yg dijalankan dalam bisnis berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen
    5. Komunikasi Bisnis
      1. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi yg digunakan dalam dunia bisnis yg mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal
  1. Unsur-unsur komunikasi bisnis
    1. Penyampai berita/komunikator yg menyampaikan pesan kepada seseorang/sejumlah orang
    2. Pesan/berita yg mengandung arti, merupakan seperangkat lambang bermakna yg disampaikan oleh komunikator
    3. Pengiriman berita merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan
    4. Penerima berita/komunikan merupakan orang yg menerima pesan
    5. Respons/tanggapan merupakan reaksi komunikan setelah menerima pesan
  2. Bentuk-bentuk komunikasi bisnis
    1. Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yg disampaikan melalui tulisan dan lisan
    2. Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yg menggunakan bahasa isyarat/bahasa diam/bahasa tubuh
  3. Hambatan dalam Komunikasi Bisnis
    1. Hambatan Teknis
    2. Hambatan Semantik
    3. Hambatan Manusiawi
  4. Keberhasilan Komunikasi Bisnis
    1. Mempercepat penyelesaian maslah
    2. Memperkuat pengambilan keputusan
    3. Meningkatkan profesioanlisme
    4. Memberikan respon yg positif terhadap stakeholder
    5. Meningkatkan produktivitas
    6. Memperkuat hubungan bisnis
  5. Etika Komunikasi Bisnis
Penerapan komunikasi bisnis yg mengacu pada prinsip-prinsip yg dianut oleh perusahaan mengenai komunikasi mana yg baik dan mana yg tidak baik

UNSUR KOMUNIKASI BISNIS

Unsur-unsur Komunikasi Bisnis


1. Sumber
Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.


2. Komunikator
Setiap orang yang terlibat dalam komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan yang utuh. Secara biologis kita dirancang untuk bertindak sebagai makhluk yang utuh. Kita tidak dapat bereaksi, misalnya, hanya pada tingkat emosional atau intelektual saja, karena kita tidak demikian terkotak-kotak. Kita pasti akan bereaksi secara emosional dan intelektual, secara fisik dan kognitif. Kita bereaksi dengan tubuh dan pikiran. Barangkali akibat terpenting dari karakteristik ini adalah bahwa aksi dan reaksi kita dalam komunikasi ditentukan bukan hanya oleh apa yang dikatakan, melainkan juga oleh cara kita menafsirkan apa yang dikatakan. Reaksi kita terhadap sebuah film, misalnya, tidak hanya bergantung pada kata-kata dan gambar dalam film tersebut melainkan pada semua yang ada pada kita —pengalaman masa lalu kita, emosi kita saat itu, pengetahuan kita, keadaan kesehatan kita, dan banyak lagi faktor lain. Jadi, dua orang yang mendengarkan sebuah pesan seringkali menerimanya dengan arti yang sangat berbeda. Walaupun kata-kata dan simbol yang digunakan sama, setiap orang menafsirkannya secara berbeda.
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
3. Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
4. Channel atau Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
5. Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses, suatu kegiatan. Walaupun kita mungkin membicarakan komunikasi seakan-akan ini merupakan suatu yang statis, yang diam, komunikasi tidak pernah seperti itu. Segala hal dalam komunikasi selalu berubah —kita, orang yang kita ajak berkomunikasi, dan lingkungan kita.
6. Efek
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
7. Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Seringkali kita      dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi.
Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektif.

sumber : www.google.com

ALAT KOMUNIKASI BISNIS

        Bisnis alat komunikasi mengacu pada kendaraan untuk komunikasi antara bisnis dan entitas luar atau untuk komunikasi dalam bisnis. Komunikasi yang terjadi antara entitas organisasi dan luar mungkin termasuk komunikasi antara bisnis dan rekan bisnis lainnya, atau antara bisnis dan pelanggan serta pemasok. Bisnis alat komunikasi juga dapat digunakan untuk komunikasi antara manajemen bisnis dan karyawan atau antara berbagai kategori karyawan. Beberapa alat komunikasi bisnis meliputi email, billboard, surat kabar, buletin, iklan, situs web dan telepon.
Email dasar alat komunikasi modern bisnis yang digunakan untuk berkomunikasi dengan baik karyawan dan konsumen. Keuntungan yang jelas dari email termasuk fakta bahwa mereka adalah murah, cepat dan membantu lingkungan dengan menghemat kertas. Perusahaan dapat mengirim email kepada karyawan mereka mengenai informasi yang mereka ingin sampaikan. Dengan cara yang sama, mereka juga dapat mengirimkan email kepada pelanggan dan konsumen mengenai pemberitahuan, promosi dan jenis-jenis komunikasi bisnis.
Billboard adalah alat komunikasi bisnis yang digunakan untuk mengirim pesan atau menginformasikan banyak orang mengenai pesan bisnis ingin menyampaikan. Jenis media komunikasi bisnis memiliki keuntungan mencapai sejumlah besar orang-orang dari email, yang hanya dapat dibatasi untuk pelanggan bisnis. Dengan cara yang sama, perusahaan juga dapat menggunakan iklan yang ditempatkan secara strategis di surat kabar dan bentuk lain dari media cetak untuk berkomunikasi dengan konsumen target mereka.  Â Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚
Salah satu bentuk lebih terlihat alat komunikasi bisnis adalah televisi, media yang populer digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dengan target demografis mereka. Perusahaan seperti ini biasanya mempromosikan layanan mereka, memperkenalkan produk baru, atau memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang perubahan atau jenis lain dari komunikasi bisnis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang mencoba mengingat beberapa produk yang cacat akan mengambil tempat di berbagai stasiun televisi mengumumkan penarikan kembali tersebut.
Kebanyakan bisnis modern memiliki situs web yang berfungsi sebagai rumah mereka atau portal di Internet. Mereka biasanya update situs secara teratur dengan pengumuman mereka ingin membuat atau informasi yang mereka ingin berbagi dengan pengunjung online. Situs web tersebut juga biasanya memiliki nomor alamat, email dan telepon dari perusahaan untuk memungkinkan pengunjung untuk berkomunikasi lebih lanjut dengan bisnis. Beberapa dari mereka memiliki bentuk yang pengunjung dapat mengisi dan juga fasilitas bagi mereka untuk meninggalkan umpan balik mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

JENIS JENIS MEDIA KOMUNIKASI

Jenis-jenis Media Komunikasi
Jenis-jenis media komunikasi ada bermacam-macam, antara lain berupa bahasa, tulisan, isyarat, alat peraga atau alat elektronik. Media komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan menggunakan media komunikasi maka aliran informasi, berita atau pesan dapat dikirim atau diterima dengan mudah dan cepat. Berdasarkan cara penggunaannya terdapat tiga jenis media komunikasi, yaitu: media komunikasi audial, media komunikasi visual, dan media komunikasi audio-visual.

Ketiga jenis media komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Media Komunikasi Audial

Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, didengar dan dipahami oleh alat pendengaran. Misalnya telepon, intercom, radio serta tape recorder.
Media Komunikasi Visual

Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat dan dipahami oleh alat penglihatan. Misalnya surat, surat kabar, faksimili, majalah, buku, beletin dan sejenisnya.
Media Komunikasi Audio-Visual

Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat, didengan dan dipahami melalui alat pendengaran dan penglihatan. Misalnya televisi, film layarlebar, VCD, internet dan sejenisnya.
Berbagai media komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat untuk:
1. Mengirimkan/menyampaikan informasi
2. Penerjemah lambing-lambang komunikasi
3. Mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi
4. Menghibur (to intertaint), dan mendidik (to educate)
5. Mempengaruhi masyarakat (to change the society)

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS


Tujuan Komunikasi bisnis

       Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaiitu member informasi (informing), melakukan persuasi (persuading), dan melakukan kolaborasi (collaborating) dengan audiens.
Mari kita jelaskan secara mendetail dari tujuan komunikasi bisnis tersebut
a. Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet. Masing-masing media informasi tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer untuk memilih media mana yang akan dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Melakukan persuasi (persuading)
Tujuan kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian dalam bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution.
c. Melakukan kolaborasi (collaborating) dengan audiens
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan perusahaan asing. Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relative mudah dilakukan seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini. Seseorang dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti telepon biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam memperat kerjasama dalam dunia bisnis.

Dalam dunia bisnis, presentasi yang baik harus mampu menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu untuk merumuskan tujuan tersebut, seseorang perlu menanyakan pada diri sendiri, apakah audiensi akan melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau tidak. Tujuan harus dinyatakan setepat mungkin, demikian pula dengan identifikasi individu-individu yang akan memberi tanggapan terhadap pesan yang disampaikan.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2156381-tujuan-komunikasi-bisnis/#ixzz341XeKzQG

EMPATI PERGAULAN DAN KOMUNIKASI BISNIS

EMPATI PERGAULAN DAN KOMUNIKASI BISNIS

        Bagi sebagian orang, berkomunikasi dengan orang yang baru saja ditemui bukanlah hal mudah. Kadang kita malah memilih untuk cuek plus diam, dengan dalih “takut salah omong”. Padahal kunci pembuka jalan rizki adalah menjalin silaturahmi (baca: berkomunikasi dengan banyak orang secara baik). Nah, kunci komunikasi dalam pergaulan adalah empati yang proporsional. Empati, dalam pengertian yang sederhana, adalah mencoba mengerti siapa dan bagaimana orang yang kita hadapi. Bentuk praktek yang sederhana adalah mencoba mengimbangi dan mengikuti alur topic pembicaraan yang dia kemukakan tanpa mengurui atau menyalahkan. Jadi jika dia berbicara tentang harga minyak goreng yang naik, maka anda dapat ‘melengkapi’ topik itu dengan pancingan cerita “harga gorengan yang ikut naik”, “harus mengatur uang belanja lebih hemat”, dll. Jika dia berbicara tentang tayangan sinetron televisi yang menarik, maka anda perlu pula menyebutkan beberapa judul sinetron, sebagai wujud bahwa anda juga sama-sama menonton sinetron (walaupun dalam prakteknya belum tentu suka). Apabila anda merasa ada perbedaan prinsip dan pandangan pada topic yang dibicarakan, berikan sebuah bukti fakta yang menunjukkan kerugian tanpa harus menghakimi dengan kalimat “saya tidak suka” atau “saya tidak setuju”. Itulah empati sederhana dalam komunikasi dengan orang lain, tapi hasilnya cukup luar biasa.
Beda lagi cerita apabila kita melakukan komunikasi bisnis. Apapun topic pembicaraan saat itu, secara pelan namun pasti, perlu dibelokkan ke arah topic bisnis yang kita kuasai. Misalnya kita bergelut dalam bidang wirausaha dan mendengar obrolan seperti ini :
“Asyik ya jadi pegawai negeri (PNS), tiap bulan gajian dan dapat pension pula. Apalagi sekarang gajinya naik terus” kata seorang teman.
Kita dapat menjawab :
“Iya juga sich, tapi pendapatan rutin ya itu-itu saja jumlahnya. Tetap, tapi kecil. Kadang sulit juga saat kita ingin cepat membeli rumah atau mobil. Paling hanya bisa dengan kredit dan menjerat gaji selama bertahun-tahun. Mungkin lebih baik kita terjun di bidang wirausaha, dimana kita bebas memanaj diri sendiri dan bebas pula memilih barang apa yang kita usahakan”
“Apa pernah lihat PNS yang punya rumah mewah dan mobil mewah?, kebanyakan yang punya khan pengusaha(pelaku wirausaha)”, jawab kita.
Demikianlah, tanpa sadar obrolan digiring ke bidang yang kita kuasai. Metode ini juga sering dipakai oleh para marketing. Namun banyak pula marketing yang kurang cerdik, dimana obrolan langsung dipaksakan ke barang/jasa yang mereka tawarkan. Sehingga banyak orang akan merasa jengah dan menolak penawaran itu.

TEKHNIK KOMUNIKASI VISUAL UNTUK BISNIS ONLINE

        Menggabungkan teknik komunikasi visual dalam pemasaran dan upaya media sosial secara signifikan dapat meningkatkan efektivitas mereka . Demikian kata Stephanie Diamond in buku yang sangat bagus , The Visual Marketing Revolution : 26 Aturan untuk Membantu Media Sosial Pemasar bisnis online hubungkan Dots . Di dalamnya , dia berbagi empat tips berharga untuk kerajinan berdampak tinggi komunikasi visual.

Gunakan struktur visual untuk mendongeng yang efektif. Kunci untuk cerita yang bagus adalah untuk mengambil protagonis melalui ' trial by fire ' dan memiliki dia keluar sisi lain yang berubah individu. Perjalanan dari perjalanan itu adalah cerita. Masalah dengan cerita bisnis yang tidak efektif adalah bahwa perusahaan membuat cerita di mana tidak ada transpires dan tidak ada yang berbeda di akhir. "

Dalam konteks ini , visual terutama alat komunikasi internal , yang digunakan untuk menangkap alur cerita dalam cara yang terstruktur

" Seiring dengan rasa haus tak berujung kami untuk visual , otak kita terprogram untuk memperhatikan dan menikmati cerita . Jika Anda dapat mengubah informasi bisnis mentah menjadi bentuk cerita visual, Anda membantu pesan Anda didengar ... Berita melibatkan kedua sisi otak kita , pencampuran informasi dengan emosi"

Cerita dari pemimpin inspirasional dan mentor

Untuk hasil terbaik terutama berkaitan dengan bisnis online 2014 , Diamond menjelaskan , story telling bisnis perlu mengikuti perjalanan seorang pahlawan tradisional atau cerita busur yang melukiskan gambaran yang jelas tentang situasi pelanggan , sebelum dan sesudah . Ketika itu dilakukan secara efektif , pembaca bisa " menyapu " ke dalam cerita dan mengidentifikasi tantangan protagonis wajah, dan kepuasan resolusi di akhir cerita .

POLA KOMUNIKASI

       Pola komunikasi merupakan model dari prows komunikasi, sehinggadengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari prowskomunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakandalam berkomunikasi.Pola komunikasi identik dengan prows komunikasi, karena polakomunikasi merupakan bagian dari prows komunikasi. Prows komunikasimerupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga diperoleh
feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi, akan timbul pola,model, bentuk dan juga bagianbagian kecil yang berkaitan erat dengan prowskomunikasi. Di sini akan diuraikan prows komunikasi yang sudah masukdalam kategori pola komunikasi yaitu; pola komunikasi komunikasi primer,pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasisirkular.91. Pola Komunikasi PrimerPola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaianpikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatusimbol (symbol) sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagimenjadi dua lambang yaitu lambang verbal dan lambang nirverbal.Lambang verbal yaitu bahasa sebagai lambang verbal yaitu palingbanyak dan paling sering digunakan, karena bahasa mampumengungkapkan pikiran komunikator.Lambang nirverbal yaitu lambang yang digunakan dalamberkomunikasi yang bukan bahasa, merupakan isyarat dengan anggotatubuh antara lain mata, kepala, bibir, tangan dan Jan. Selain itu gambarjuga sebagai lambang komunikasi nirverbal, sehingga dengan memadukankeduanya maka proses komunikasi dengan pola ini akan lebih efektif.Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena model inimerupakan model pemula yang dikembangkan oleh Aristoteles. 10Aristoteles hidup pads saat retorika sangat berkembang sebagai bentukkomunikasi di Yunani, terutama keterampilan orang membuat pidato pembelaan di muka pengadilan Oan spat-spat umum yang dihadiri olehrakyat menjadikan pesan atau pendapat yang dia lontarkan menjadidihargai orang banyak. Berdasarkan pengalaman itu Aristotelesmengembangkan idenya untuk merumuskan suatu model komunikasi yangdidasarkan atas tiga unsur yaitu: komunikator, pesan, komunikan
2. Pola Komunikasi SekunderPola komunikasi secara sekunder adalah prows penyampaian pesanoleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atausarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada mediapertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yangmenjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya.Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakinefektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi komunikasi yangsemakin canggih.Pola komunikasi ini didasari atas model sederhana yang dibuatAristoteles, sehingga mempengaruhi Harold D. Lasswell, seorang sarjanapolitik Amerika yang kemudian membuat model komunikasi yang dikenaldengan formula Lasswell pada tahun 1984
3. Pola Komunikasi LinearLinear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanandari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesanoleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalamproses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (faceto face), tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proseskomunikasi ini pesan yang disampaikan akan efektif apabila adaperencanaan sebelum melaksanakan komunikasi.
4. Pola Komunikasi SirkularSirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keiiling. Dalamproses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinyaarus dari komunikan ke komunikator, sebaga penentu utama keberhasilankomunikasi. Da lam pola komunikasi yang seperti ini proses komunikasiberjalan terus yaitu adaya umpan balik antara komunikator dankomunikan.

pentingnya komunikasi

Komunikasi adalah salah satu bentuk sarana yang dipakai oleh manusia untuk menjalin satu hubungan antara yang satu dan yang lainnya. Komunikasi bisa saja berbentuk verbal dan non verbal. Memang kebanyakan dari kita menganggap komunikasi hanyalah dengan menggunakan bahasa verbal (ucapan, perkataan) saja. Tapi sebenarnya masih banyak jenis komunikasi yang bisa memperlancar hubungan kita dengan yang lainnya, misalnya dengan tulisan atau bahasa tubuh.
Lalu bagaimana pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan dengan pasangan kita? Menurut fitrah, kita memang sudah terlahir untuk hidup bersama. Tentunya merujuk ke Bapak moyang kita, Nabi Adam yang sudah Allah  Ta’ala pasangkan dengan Hawa sebagai pasangannya. Jadi sudah pasti mau tidak mau kita pasti akan hidup berpasangan dengan jalan menikah dan berumah tangga. Kecuali bagi anda yang betah hidup menjomblo ya hehe.
Bagi pria, terkadang sangat susah untuk memahami kondisi pasangan wanitanya. Dan biasanya pertengkaran dan perselisihan pun terjadi karena adanya miss communication tersebut. Seperti menurut pengalaman, bahwa pria sudah terpatri dalam wataknya karakter untuk memandang segala sesuatu secara realistis dan tidak ingin ribet dalam menghadapi sebuah persoalan. Yang simple aja lah..
Namun, tidak begitu halnya dengan para wanita yang berkarakter rumit dan selalu saja menganggap hal sepele sebagai hal yang penting, Pasti akan sangat susah sekali untuk berpikir simple dalam menghadapi persoalan.  Memang tidak semua hal kecil itu tidak penting, namun terkadang hal kecil tersebut sering menjadi cikal bakal pertengkaran yang berujung panjang. Satu contoh misal, ketika suami lupa tanggal lahir istri atau pernikahannya, maka sudah pasti istri akan cemberut sepanjang hari dan akan menganggap bahwa suami sudah tidak sayang lagi kepadanya. Repot kan?
Nah disinilah, letak pentingnya komunikasi tersebut. Apapun bentuknya komunikasi tersebut, maka hendaklah sejak kita memulai sebuah hubungan. Kita telah membicarakannya terlebih dulu. Sebenarnya letak kesalahan utama dalam sebuah konflik dalam sebuah hubungan adalah adanya rasa tidak percaya, besarnya kecemburuan dan selalu berburuk sangka terhadap pasangan. Contoh lagi, ketika suami pulang telat dari jam biasanya dia pulang, istri akan menyangka bahwa suami mungkin pergi dengan wanita lain. Padahal bisa saja, suami kejebak macet yang sangat parah dan hapenya sedang low-bat yang mengakibatkan hilangnya komunikasi dengan istri dan sudah pasti telat sampai ke rumah.
Maka hal ini harus disiasati dengan seksama oleh kedua pasangan. Jangan sampai karena gara-gara kurangnya komunikasi akan menyebabkan retaknya hubungan diantara mereka berdua. Walau karakter anda dan pasangan berbeda, maka sudah sangat wajar jika masing-masing pasangan harus mulai jujur untuk mengungkapkan segala hal tentang dirinya dan membuat sebuah komitmen yang kokoh untuk hubungan mereka ke depan. Dengan seringnya menjalin komunikasi dengan pasangan anda, maka akan sangat diharapkan ini akan meminimalisir terjadinya banyak konflik dan tentunya akan lebih membuat harmonis hubungan dengan pasangan anda. Seperti dalam sebuah iklan teh, mari ngeteh mari bicara! Maka dengan berkomunikasi semua persoalan akan terasa lebih mudah, tentunya harus dibarengi keikhlasan dan pikiran yang dingin ya. Good Luck!

KOMUNIKASI DALAM BERHUBUNGAN

     Komunikasi adalah salah satu unsur yang sangat penting di dalam hubungan. Komunikasi Anda dan pasangan merupakan salah satu hal yang harus dan sangat Anda perhatikan dalam hubungan Anda. Apakah Anda sudah menjalin komunikasi yang baik antara Anda dan pasangan?

Komunikasi yang baik
Apa sih yang disebut dengan komunikasi yang baik itu? Apakah berarti Anda harus selalu berbicara 24 jam dengan pasangan  Anda? Tentu tidak! Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang Anda lakukan secara rutin dengan pasangan Anda, baik jika Anda sedang bersama maupun tidak, bahkan jika Anda menjalani LDR sekalipun. Sebuah ucapan selamat pagi atau sekedar obrolan singkat akan menjadi sebuah hal yang sangat berarti dalam hubungan.

Katakan apa mau Anda
Seringkali seseorang ingin pasangannya dengan otomatis mengetahui apa yang dia inginkan dan dia rasakan. Ini sungguh hal yang aneh. Pasangan Anda bukanlah jin atau semacamnya. Dia tidak mungkin bisa mengetahui dengan jelas apa yang Anda inginkan dan Anda rasakan, kecuali Anda memberitahunya. Jadi jangan sungkan untuk beritahu apa yang Anda inginkan dan rasakan. Anda ingin dia mengetahuinya, itu berarti Anda juga siap untuk memberitahunya.

Hentikan penggunaan “kode”
Anda berharap dia tahu bahwa Anda menginginkan boneka beruang di dalam toko boneka itu dengan meng-update status seperti “Duh, pengen banget boneka itu deh! Andaikan saja ada yang beliin.” ADers, dengan memberinya “kode” semacam itu hanya akan membuat Anda tambah uring-uringan. Alangkah baiknya Anda memberitahunya secara langsung bahwa Anda menginginkan boneka itu. Ungkapkan dengan jelas apa mau Anda, bukan dengan menggunakan berbagai kode, kiasan, atau sindiran lainnya.

Sering berbagi
Tentu komunikasi yang baik bukan hanya sekedar ucapan selamat pagi, I Love You, atau semacamnya. Anda juga perlu berbagi dengan pasangan Anda. Menceritakan tentang hari-hari Anda dan aktivitas Anda pada hari itu kepada pasangan juga merupakan salah satu ide yang bagus. Ceritakan tentang kesenangan dan juga kesedihan Anda. Pasangan yang baik adalah dia yang siap mendengarkan Anda bukan?

Komunikasi itu sangat penting
Anda harus ingat bahwa komunikasi Anda dan pasangan itu sangat penting. Jangan saling sibuk lantas melupakan pasangan. Jika Anda sudah mempunyai pasangan, Anda harus ingat dan memiliki waktu untuk bisa berkomunikasi dengannya. Hubungan Anda dan pasangan sangat berharga.

BISNIS


Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis pada sebuah organisasi memegang peranan penting terhadap jalannya bisnis tersebut. Setiap interaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari telah terjadi pertukaran informasi dari sumber kepada penerimanya. Hal inilah yang mendasari aktivitas komunikasi dalam kehidupan kita.
Dalam bisnis diperlukan kemampuan komunikasi bisnis yang amat penting untuk tercapainya sebuah tujuan organisasi. Seperti, saat memberikan instruksi kepada bawahan, menghadapi klien atau memberikan tanggapan terhadap pelanggan dibutuhkan keahlian terhadap komunikasi bisnis yang baik. Terdapat 6 unsur pokok dalam komunikasi bisnis yaitu :
  1. Tujuan – Aktivitas komunikasi harus dijalani sejalan dengan tujuan organisasi yang sebelumnya telah ditetapkan.
  2. Pertukaran – Pertukaran pesan (informasi) bisnis melibatkan sedikitnya dua orang atau lebih sebagai komunikator dan komunikan.
  3. Ide – Bentuk pesa bisa beragam seperti gagasan, opini, informasi, instruksi tergantung pada tujuannya, situasi, dan kondisi.
  4. Transmisi pesan – yaitu alat saluran komunikasi personal atau impersonal yang bersifat tatap muka, dengan memakai media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang dalam waktu bersamaan.
  5. Simbol atau sinyal – penggunaan alat atau sebuah metode yang dapat dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
  6. Pencapaian tujuan organisasi – Karakteristik yang membedakan antara organisasi atau lembaga formal terhadap informasi, adalah tujuan sukses berbisnis yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

Pengertian Komunikasi Bisnis

Pengertian komunikasi bisnis merupakan sebuah proses pertukaran pesan (informasi) untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur organisasi (jenjang / level) pada sistem organisasi yang kondusif. Pada kegiatan komunikasi bisnis, pesan yang disampaikan hendaknya tidak hanya bersifat informatif semata, namun juga bersifat persuasif untuk memberikan pemahaman pada pihak lain agar mengerti dan bersedia menerima suatu keyakinan untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Kemudian pembahasan pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli, mengemukakan pendapatnya yaitu :
“Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yangg mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal.” ( Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Erlangga )
“Komunikasi Bisnis adalah kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku di dalam suatu organisasi.” ( Floyd, James J dkk. 2006. Komunikasi Bisnis dan Profesionalisme. Bandung : Rosdakarya )

Pentingnya Komunikasi Bisnis

Bagi seorang manajer dituntut memiliki kemampuan untuk membicarakan mengenai ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasi tersebut untuk kemajuan di masa depan. Pentingnya kemampuan komunikasi bisnis juga hal penting untuk bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada para pelanggan. Berbagai kendala yang mungkin dihadapi seorang manajer yang dihadapi dalam komunikasi bisnis, antara lain :
  • Struktur komunikasi yang buruk
  • Penyampaian yang lemah
  • Penggunaan media yang salah
  • Pesan yang campur aduk
  • Salah Audience
  • Lingkungan yang mengganggu