Minggu, 14 Juni 2015

PEMBANGUNAN dan PENGEMBANGAN KOPERASI di THAILAND



A.    Sejarah Koperasi di Dunia khususnya Negara Berkembang
Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di Negara berkembang adalah sebagai berikut :
  1. Sering koperasi, hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh  
  2. Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
  3. Kriteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.  
Konsepsi mengenai sponsor pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom dalam bentuk model tiga tahap, yaitu :
1.      Tahap pertama
 Offisialisasi --> Mendukung perintisan pembentukan Organisasi Koperasi. Tujuan utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.

2.      Tahap kedua
De Offisialisasi --> Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, Manajemen dan keuangan secara langsung dari organisasi yand dikendalikan oleh Negara. Tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi .artinya, bantuan, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi

3.      Tahap ketiga   
Otonomi  --> Tahap ini terlaksana apabila peran pemerintah sudah bersifat proporsional. Artinya, koperasi sudah mampu mencapai tahap kedudukan otonomi, berswadaya atau mandiri.


B.     PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI di THAILAND

·         Sejarah perkembangan koperasi di Thailand
  1. Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali kelahiran koperasi pertama di Thailand
  2. Departemen promosi koperasi di Thailand memiliki visi untuk memprmosikan dan mengmbangkan kelompok promosi & kelompok petani menuju ketahanan &  kemandiria
  3. Departemen koperasi memberikan bimbingan dari sisi administrasi, kelembagaan, dan efisiensi dari kelompok petani tersebut.

·         Pengembangan dan Pembangunan Koperasi di Thailand
Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali kelahiran koperasi pertama di Thailand, di bawah koordinasi Kementrian Keuangan pada seksi urusan koperasi. Secara formal Kementerian Koperasi berdiri tahun 1952, setelah reorganisasi 1963 kementerian ini dihapuskan. Sebagai penggantinya masuk di bawah koordinasi Kementerian Pembangunan Nasional dengan mendirikan divisi baru, seperti divisi audir koperasi, divisi koperasi perdagangan dan keuangan. Tahun 1972 reorganisasi pada Kementerian Pembangunan Nasional dan diganti menjadi Kementerian Pertanian dan Koperasi. Semua pekerjaan yang menyangkut koperasi (kecuali tugas di bawah divisi audit koperasi) dilebur menjadi satu di bawah departemen baru yaitu Departemen Promosi Koperasi atau Cooperative Promotion Department (CPD).

SUMBER :
https://pungkiindriyonoblog.wordpress.com/2013/09/30/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia-dan-di-indonesia/


Senin, 08 Juni 2015

EKONOMI KOPERASI

 
Nama   : Rikia Ulfah
NPM   : 56212578
Kelas   : 3DF02




SEJAHTERA BERSAMA (KSB)


 
KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA (KSB) adalah koperasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain Usaha Simpan Pinjam dan Usaha Perdagangan. KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA ingin juga berperan secara aktif dalam upaya membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Setiap Unit Usaha KSB dikelola oleh para expertise yang telah memiliki pengalaman di bidangnya, sehingga Unit Usaha KSB bukan hanya mampu tumbuh dan berkembang serta menghasilkan keuntungan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.



   A. Jenis dan Bentuk Koperasi

Jenis Kegiatan Koperasi
Kegiatan usaha koperasi sejahtera bersama adalah dibidang simpan pinjam , beberapa program simpan pijam koperasi sejahtera bersama adalah Deposito sejahtera prima, tabungan pendidikan sejahtera, tabungan koin sejahtera,tabungan rencana sejahtera, pinjaman komersial, pinjaman kelompok SB,Pinjaman pendidikan sejahtera, dan Pinjaman ekspres. Selain bergerak dibidang simpan pinjam koperasi sejahtera bersama juga bergerak dibidang perdagangan .kegiatan usaha perdagangan ini dijalan kan oleh salah satu unit usaha daripada koperasi sejahtera bersama yakni SBmart.
 
 
B. Permodalan Koperasi Sejahtera Bersama


Sumber Permodalan
Permodalan SB Mart bersumber dari kumpulan simpanan masyarakat yang di simpan di SB Finance (Unit Usaha Simpan Pinjam). Simpanan berjangka ini akan disalurkan untuk beberapa sektor riil yang aman dan terjamin dalam pengelolaannya. Simpanan dari masyarakat inilah yang akan memenuhi kebutuhan permodalan dari SB Mart. Simpanan ini juga bukan hanya untuk para anggotanya saja tetapi juga dibuka untuk masyarakat sekitar yang ingin menginvestasikan uangnya secara berjangka.
Pembagian SHU
Karena mendapatkan modal dari kumpulan simpanan berjangka yang di peroleh dari masyarakat dan bukan dari modal satu orang saja, maka SHU akan dibagikan kepada pemegang simpanan berupa keuntungan Bagi Hasil. Simpanan Berjangka ini akan mempersembahkan keuntungan tetap sebesar 1,25% nett per bulan (penempatan 12 bulan) atau 1,25% nett per bulan (penempatan 6 bulan). Total keuntungan tetap sebesar 15% nett per tahun atau 7,5% nett per semester. Keuntungan bisa diterima bulanan atau per akhir kontrak.
C. Keberhasilan dan Pencapaian Koperasi Sejahtera Bersama