Sabtu, 03 Januari 2015

ANALISIS PENANGGULANGAN RISIKO PADA BANK YANG JUGA BERGERAK DIBIDANG ASURANSI




TUGAS SOFTSKILL
ANALISIS PENANGGULANGAN RISIKO PADA BANK YANG JUGA BERGERAK DIBIDANG ASURANSI

Nama : Rizkia Ulfah
Kelas  : 3DF02
NPM  : 56212578
Dosen : Ibu Jessica Barus SE.,MMSI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015

A.    Profil Perusahaan
CIMB Sun Life merupakan perusahaan asuransi jiwa patungan antara CIG Berhad (CIG) yang merupakan bagian dari CIMB Group, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), dan Sun Life Financial Inc melalui PT Sun Life Indonesia Services. Diluncurkan pada Juli 2009, CIMB Sun Life menyediakan berbagai produk asuransi jiwa, kecelakaan, dan kesehatan, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan keuangan nasabah Indonesia. CIMB Sun Life memegang posisi yang unik di pasar Indonesia karena kemampuannya untuk memaksimalkan kombinasi kekuatan perusahaan-perusahaan induk – kekuatan pengelolaan dana dan distribusi CIMB Group dan CIMB Niaga dan keahlian asuransi dan infrastruktur Sun Life Financial..
B.     Misi dari CIMB Sun Life
Adalah memahami kebutuhan nasabah dan menawarkan berbagai solusi asuransi yang akan membantu nasabah Indonesia menyambut masa depan yang lebih terjamin dan mapan di bidang finansial. Kami ingin menjadi pilihan utama berbagai solusi asuransi dan proteksi di In
 Visi
​CIMB Sun Life akan menjadi pilihan utama berbagai solusi asuransi dan proteksi di Indonesia bagi nasabah dan mitra bisnis kami.
      Misi
​Kami memahami kebutuhan nasabah dan menawarkan berbagai solusi asuransi yang akan membantu nasabah Indonesia untuk menyambut masa depan yang lebih terjamin dan mapan di bidang finansial.
C.     Nilai-nilai
Nilai-nilai kami, yang merupakan panduan operasional kami dari hari ke hari, memfokuskan kepada pemahaman dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan keuangan nasabah. Nilai-nilai tersebut adalah:
a.      Kolaborasi
Kami memahami nasabah dan bekerja sebagai sebuah tim – baik secara internal ataupun bersama mitra bisnis kami – untuk memastikan kami memberikan solusi finansial yang terdepan.
b.      Komitmen
Kami berkomitmen untuk peduli kepada nasabah dan mitra bisnis dalam memberikan berbagai produk dan layanan yang dapat memenuhi tujuan finansial mereka.

c.       Konfiden
Integritas, etika dipadu dengan berbagai solusi finansial terdepan akan memberikan nasabah dan mitra bisnis kepercayaan kepada kami.
d.      Kreatifitas                                             
Kami akan mengembangkan berbagai produk dan layanan inovatif, berdasarkan kebutuhan nasabah.
e.       Kepedulian
Kami menciptakan lingkungan kerja yang peduli dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat di sekitar kami.
D.    Analisis Penanggulangan Risiko Asuransi

A.            Analisis Manajemen Risiko dan Ruang Lingkupnya
Pada pokoknya ada dua pendekatan atau cara yang digunakan oleh seprang MAnajer risiko dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh perusahaannya, yaitu :
1.      Penanggulangan risiko
2.      Pembiayaan risiko
Selanjutnya dalam masing-masing pendwkatan ada beberapa alat yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko yang dihadapi. Biasanya dan sebaiknya Manajer risiko dalam menggunakan alat-alat tersebut mengadakan kombinasi dari dua cara atau lebih,agar supaya penanggulangan risiko dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam pendekatan dengan penanganan risiko ada beberapa alat/metode yang dapat digunakan, antara lain :
      1.      Menghindarinya
      2.      Mengendalikan
      3.      Memisahlan
      4.      Melalukan kombinasi
      5.      Memindahkan
Sedang dalam penaggulangan risiko dengan membiayai risiko ada dua cara atau metodeyang dapat digunakan, yaitu :
     1.      Pemindahan risiko melalui asuransi
    2.      Melakulan retensi
Menghindari suatu risiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure, dengan cara antara lain :
        1.      Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko walaupun hanya u tuk sementara.
       2.      Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan yang diketahui mengandung risiko
Ada beberapa karateristik dasar yang harus diperhatikan, yang berkaitan dengan penghindaran risiko, antara lain :
a.       keadaan yang mengakibatkan tidak adanya kemungkinan untuk menghindari risiko, dimana makin luas  pengertian risiko yang dihadapi akan makin besar ketidakmungkinan untuk menghindari.
b.      makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan terciptanya risiko baru.

Manajemen risiko merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatkan pada tingkat pimpinan pelaksana. Yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis atas kerugian yang mungkin dihadapi oleh badan usaha, akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk menangani kerugian tersebut yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas badan usaha.
Dengan demikian manajemen risiko mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1.   Tujuan sebelum terjadinya kerugian meliputi : efisiensi, meningkatkan kepercayaan, menanggulangi tanggung jawab pihak luar.
2.   Tujuan setelah terjadinya kerugian, meliputi : kontinuitas operasi, tetap survive, stabilitas pendapatan dan pertumbuhan.

Ditinjau dari karakteristik kegiatan yang dijalankan, ada tiga konsep yang merupakan tugas dari manejer risiko, antara lain :
1.     Ditinjau dari sudut luas, menejer risiko bertindak sebagai “enteprenuer” yang memiliki dan mengawasi badan usaha. Dalam hal ini menerima keuntungan atau menderita kerugian dalam tindakannya menghadapi risiko.
2.    Ditinjau sudut menengah, menejer risiko bertindak sebagai seorang yang bertugas mengelola risiko murni, akan tetapi tidak menanggung secara penuh sebagai “enterprenuer” atas semua kerugian akibat yang timbul.
3.    Ditinjau dari sudut sempit, menejer risiko bertindak sebagai pengelola risiko murni yaitu risiko yang pada dasarnya dapat dipindahkan kepada perusahaan asuransi.

Didasarkan pada uraian tersebut, maka fungsi pokok didalam manajemen risiko mencakup 4 kegiatan :
1.       Menemukan Kerugian Potensial
Dalam melakukan kegiatan ini manajer risiko dituntut mampu menemukan seluruh risiko murni yang ada didalam lingkup kegiatan badan usaha. Yang pertama harus dilakukan adalah memanfaatkan sumber risiko yang secara potensial dapat menimbulkan kerugian.
2.       Evaluasi kerugian potensial
Kegiatan ini adalah mengukur frekuensi dan kegawatan kerugian bila benar terjadi. Pengukuran frekuensi kerugian menyangkut jumlah kali kerugian yang mungkin terjadi selama masa tertentu. Hal ini  didasarkan pada pengalaman masa lampau atas kejadian baik yang dialami oleh badan itu sendiri maupun oleh badan usaha lain yang sejenis. Sedangkan kegawatan kerugian menyangkut kemungkinan bobot kerugian yang akan terjadi, yaitu menghitungkan jumlah kerugian potensial yang diukur berdasarkan nilai unit atau satuan nilai uang. Manajer risiko dalam hal ini dituntut untuk mampu  menghitung atau mengukur frekuensi dari kegawatan kerugian dengan menggunakan teknikteknik tertentu, misalnya statistik, matematik, atau teknik-teknik keuangan, sesuai dengan penting-tidaknya.
3.       Memilih metode pengelolaan
Jenis metode pengelolaan antara lain sebagai berikut :
a.   Asumsi (Retensi)
Asumsi atau retensi risiko merupakan cara umum yang digunakan dalam pengelolaan risiko yang bernilai kerugian rendah, dan bila terjadi tidak banyak pengaruhnya terhadap keuangan badan usaha. Untuk risiko tipe ini umumnya diabaikan atau ditanggung sendiri oleh badan usaha sehingga tidak membutuhkan pengelolaan lebih lanjut.
b.   Transfer
Transfer risiko seringkali digunakan baik untuk risiko murni-statis atau risiko spekulatif-dinamis. Transfer risiko yang bersifat murni-atatis pada umumnya dilakukan pada lembaga asuransi. Sedangkan risiko yang bersifat spekulatif-dinamis dapat ditransfer kepada masyarakat, konsumen, atau lembaga non-asuransi.
c.   Kombinasi
Metode kombinasi dalam pengelolaan risiko merupakan kegiatan penggabungan berbagai jenis kegiatan atau usaha yang satu sama lain saling melengkapi, metode ini juga lazim digunakan pada lembaga asuransi dalam menentukan sejumlah exposure kerugian.
d.   Pencegahan kerugian
Pencegahan kerugian adalah salah satu metode pengelolaan risiko yang lebih menentukan pada pengawasan kerugian dalam usaha melakukan preventif: atau menekan serendah mungkin pengaruh keuangan apabila kerugian tersebut timbul. Misalnya, membangun konstruksi gedung yang tahan api, melengkapi sarana keselamatan kerja.
e.   Menghindari
Erat hubungannya dengan pencegahan kerugian dan pemindahan risiko adalah metode menghindari situasi yang secara potensial dapat menimbulkan kerugian. Usaha lain dalam kegiatan ini ialah menghindari kegiatan yang risikonya tinggi ataupun mensubkontrakkan kegiatan yang risikonya relatif tinggi pada pihak lain sejauh hal tersebut efektif dan efisien.
f.    Pengetahuan dan penelitian
Risiko kemungkinan dapat dikurangi dengan meningkatkan pengetahuan atau melakukan penelitian. Di mana manajeman lebih banyak mengetahui persoalan ketidakpastiannya yang dihadapi sehingga  mantap dalam mengantisipasi atau mengelola risiko yang ada pada kegiatan usahanya.
Metode tersebut dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara sendirisendiri atau mengkombinasikan dua atau lebih metode yang lain. Hal ini tergantung dari karakteristik kegiatan yang dilakukan serta nilai kerugian yang mungkin akan dihadapi.
4.       Administrasi Program
Lazim dalam ilmu manajemen terdapat fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Didalam manajemen risiko fungsi tersebut diterjemahkan dalam formulasi kebijakan, pengelolaan risiko, bagaimana kegiatan tersebut diorganisir, sampai seberapa jauh pengembalian keputusan yang menyangkut risiko murni harus dilakukan. Termasuk definisi tujuan dan persiapan sarana pengawasan yang cukup untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen risiko serta penilaiannya.



REFERENSI :
Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Salemba Empat, Jakarta. 1999.